Selasa, 25 November 2008

Membaca dengan Menggunakan "SAVI Approach"

Dalam buku The Accelerated Learning Handbook (Kaifa, Desember 2001) karya Dave Meire ditemukan sebuah cara baru belajar yang mungkin seluruh potensi yang ada di dalam diri kita terlibat dalam pembelajaran tersebut. Meire menamakan cara belajar tersebut dengan istilah "SAVI Approach" atau "Pendekatan Gaya SAVI"
Pembelajaran tidak secara otomatis meningkat dengan menyuruh orang berdiri dan bergerak ke sana kemari. Namun, menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan menggunakan seluruh indra, dapat memberikan pengaruh besar bagi pembelajaran. Metode belajar ini dinamakan dinamakan SAVI.
Unsur- unsurnya mudah diingat, yaitu Somatis (belajar dengan bergerak dan berbuat) maksudnya bahwa saat membaca, kita perlu melibatkan fisik kita. Membaca akan efektif apabila posisi tubuh kita dalam keadaan yang rileks, tidak tegang. Apabila selama membaca kita mengalami rasa jenuh, cobalah menghentikan proses pembacaan sejenak dan gerakkanlah seluruh tubuh kita maka insya Allah pikiran dan perasaan kuta akan merasa segar kembali. Auditori (belajar dengan berbicara dan mendengar ) maksudnya apabila kita menemui beberapa kalimat yang kita baca sulit dicerna cobalah kalumat- kalimat tersebut kita baca dengan keras sehingga telinga kita mendengarnya secara jelas. insya Allah, dengan begitu, kita akan dapat lebih cepat memahami kalimat tersebut. Visual (belajar dengan mengamati dan membayangkan) maksudnya buku yang kita baca diberi sentuhan atau menggunakan bahasa rupa agar membuat para pembacanya merasa senang dan menyerap informasi yang memiliki kekayaan warna serta kita dapat menggambarkan sendiri apa yang diuraikan oleh sang pengarang di benak kita agar pemahaman kita lebih efektif. Intelektual (belajar dengan memecahkan masalah dan merenung) maksudnya apabila kita selesai membaca sebuah buku (baik itu hanya satu halaman, satu bab, atau sekian bagian buku) kita lalu berhenti sejenak untuk memberikan catatan atau merumuskan secara tertulis apapun yang kita peroleh dari bacaan tersebut, tentulah kita akan memperoleh manfaat lebih besar ketimbang membiarkan saja materi yang kita baca tanpa proses "pengikatan" (baca: menuliskan.

sumber dari Buku Andaikan Buku Itu Sepotong Pizza (Kaifa,2003) karya Harnowo

3 komentar:

Khansa Maria mengatakan...

kerennnn.....

FUNNYCARICATURE mengatakan...

Echi-echi...blognya sih lumayan tampil eye's catching. Cuma, miskin banget tulisannya. Padahal kamu bisa posting banyak hal di sini. Bisa profil penulis terkenal, profil penerbit buku, website yang ngebahas buku, bahkan kalo perlu resensi buku dan film yang pernah ditonton.
Saya juga belum lihat upaya kamu ngelink ke beberapa situs penting, misalnya www.amazon.com, www.bukabuku.com dan lainnya.
Padahal saya yakin echi punya banyak stock tulisan khan?
Terus, tambahkan ilustrasi di setiap tulisan supaya terkesan lebih menarik.
Ayo, tetap semangat! Nulis, nulis, nulis...sampai tua!

DuniaBuku mengatakan...

Echi! saya punya usul:
1. Kamu punya segudang tulisan, khususnya resensi buku yang pernah ditugaskan dulu. Nah, coba edit lagi, trus posting di sini.
2. Supaya memangkas waktu posting, sebaiknya tulisan disiapkan di word, baru setelah itu di copy-paste.
3. Isi blog tidak harus seluruhnya tentang buku, bisa juga penerbit, penulis, tips baca/nulis, atau info dan curhat kamu.
OK. Ditunggu perubahannya minggu depan.

Pa Hadi